aku adalah badai yang dulu pernah menyapa Senja
Senja yang meronai jiwa-jiwa bebas,
dan Senja itu adalah kamu
aku adalah badai yang akan sunyi di sela rintik langit
ketika dengan sayap-sayap badaiku ingin menjadikanmu Senja termegah
kulihat Senja tetap merona jingga,
walau langit berubah pekat
karena ku tahu kau abadi di lintasan waktu
hingga kembali megah dalam bayang-bayang sore
dan sekali lagi Senja tetap sama
masih kuingin menjadi sayap-sayapmu
walau aku harus menjadi angin yang tenang dan sepi
tapi sayang Senja milik langit,
... dan langit bukan aku
0 komentar:
Posting Komentar
Betapa megahnya setiap kata yang tertinggal dan terukir di Langit Pagi
~~Terima kasih~~